Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022
Gambar
KEGIATAN POSREM NURI KELURAHAN REGOL RW.12  
Gambar
GERAKAN BERSAMA INTERVENSI STUNTING  T.O.S.S (TEMUKAN OBAT SAYANGI BALITA STUNTING)     Pelaksanaan kegiatan Bulan Pencarian Stunting telah selesai. Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, maka dilaksanakan intervensi spesifik kepada balita stunting yang ditemukan dalam kegiatan Bulan Pencarian Stunting.      Gerakan bersama Intervensi Stunting dinamakan T.O.S.S ( Temukan Obati Sayangi Balita Stunting. Melalui Gerakan ini sejumlah Balita Stunting, khususnya usia 6-23 bulan akan mendapatkan PMT dari pemerintah.  Berkaitan dengan hal tersebut, hari ini di Aula Kecamatan Garut Kota dilaksanakan pemberian PMT bagi beberapa balita stunting dengan status gizi buruk dan kurang oleh Bapak Wakil Bupati Garut.  Pemberian PMT akan diberikan selama 90 hari dengan pemantauan oleh tenaga kesehatan puskesmas.  
Gambar
LAYANAN PEMERIKSAAN USG BAGI IBU HAMIL      Angka kematian ibu dan bayi saat ini menjadi masalah prioritas, yang terus di upayakan intervensi terbaik dalam menurunkan jumlah kasusnya. Terlebih saat ini, AKI di Indonesia merupakan yang tertinggi ke-2 di ASEAN dan AKB menduduki peringkat ke-5 di antara negara di ASEAN. Pemerintah Indonesia melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024 telah menargetkan AKI 183 per 100.000 kelahiran hidup dan AKN 10 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI-AKB melalui pelaksanaan Antenatal Care (ANC) terpadu.      Pelayanan ANC terpadu merupakan suatu program yang menjembatani pertemuan antara ibu hamil dengan petugas kesehatan, sehingga pelayanan ini seharusnya dapat dilaksanakan secara berkualitas dan sesuai dengan standar. Berdasarkan data riskesdas 2018 bahwa tempat pelaksanaan ANC sebesar 45,3% dilaksanakan di praktek dokter/bidan, 14,6% di Puskesmas, 12,5% di Pustu/Polindes, 11,3% di Posy
Gambar
PELAYANAN KESEHATAN ANAK UPT PUSKESMAS SILIWANGI      Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Definisi kesehatan berdasarkan UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 1 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.       Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerjanya. Pelayanan Kesehatan Anak merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh UPT Puskesmas Siliwangi. Pemberian pelayanan dilaksanakan di ruangan khusus bagi anak, tidak menyatu dengan pasien dewasa. Hal ini tentunya sebagai salah satu bentuk upaya dari UPT Puskesmas Siliwangi untuk dapat m
Gambar
T.O.S STUNTING TEMUKAN, OBATI, SAYANGI BALITA STUNTING      Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5 tahun). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.  Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar   Multicentre Growth Reference Study  atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.  Selain itu, Kementerian Kesehatan RI menyebut stunting adalah anak balita dengan nilai z-skor nya kurang dari -2SD/standar deviasi ( stunted ) dan kurang dari -3SD ( severely stunted ). Tabel grafik ini bisa dijumpai di buku kesehatan ibu dan anak.  Selain pertumbuhan yang terhambat, stunting adalah masalah pada anak yang menyebabkan kesehatan sosial di masa depan juga perlu diperhatikan. Dampak stunting pada anak jangka pendek: 1. Meningkatkan potensi sakit dan kematian pada anak 2. Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menj
Gambar
DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA  PROGRAM KESEHATAN JIWA UPT PUSKESMAS SILIWANGI      Masalah kesehatan jiwa menimbulkan dampak sosial yang cukup besar. Dampak ini dapat dilihat antara lain dari meningkatnya angka kekerasan baik di rumah tangga maupun di masyarakat umum, bunuh diri, penyalahgunaan napza (narkotika psikotropika dan zat adiktif lainnya), masalah dalam perkawinan dan pekerjaan, masalah di pendidikan, dan mengurangi produktivitas secara signifikan. Gangguan jiwa yang paling banyak ditemui adalah gangguan mental emosional yang terdiri dari gangguan depresi dan cemas. Gangguan ini dapat dengan mudah dikenali dan dideteksi dini.      Warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Garut banyak yang masih berusia remaja. Kondisi warga binaan yang masih belia, namun harus menjadi warga binaan ini tentunya mempunyai resiko juga akan terjadinya permasalahan kesehatan jiwa.  Dampak bila kondisi kesehatan jiwa remaja berlanjut pada dewasa muda dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental serta t
Gambar
  BULAN PENCARIAN STUNTING DI KELURAHAN PAMINGGIR Kegiatan Bulan Pencarian Stunting di wilayah kerja UPT Puskesmas Siliwangi mulai bergerak di Kelurahan Paminggir. Tenaga kesehatan Puskesmas Siliwangi bersama dengan unsur Kecamatan Garut Kota, Kelurahan Paminggir, TP PKK Kelurahan Paminggir, Babinsa & Babinkamtibmas Kelurahan Paminggir, UPT terkait, RW, RT dan juga kader bersama-sama melaksanakan kegiatan ini. Animo dan antusiasme masyarakat cukup baik, jumlah balita yang hadir lebih dari 95%. Untuk balita yang tidak sempat hadir dilakukan kunjungan rumah untuk dilakukan pengukuran dan penimbangannya. Mari sukseskan bersama kegiatan Bulan Pencarian Stunting selama Bulan Juni 2022.
Gambar
 BULAN PENCARIAN STUNTING    Dalam rangka pencarian balita stunting di seluruh wilayah Kabupaten Garut, maka selama Bulan Juni 2022 dilaksanakan kegiatan Gerakan Bersama Pencarian Balita Stunting. Untuk wilayah kerja UPT Puskesmas Siliwangi, yang terdiri dari 4 keluraham yaitu kelurahan Regol, Pakuwon, Paminggir dan Muarasanding, kegiatan Bulan Pencarian Stunting dilaksanakan setiap hari mulai tanggal 3 Juni - 22 Juni 2022 bertempat di Posyandu masing-masing.  Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data yang lebih valid terkait kasus balita stunting di masing-masing wilayah kerja Puskesmas dan juga ditemukan faktor risiko dan faktor determinan terkait penyebab stunting, sehingga dapat dianalisa lebih lanjut penyebabnya dan ditentukan intervensi spesifik yang tepat untuk masing-masing kasus. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan puskesmas sebagai leading sektor di bidang kesehatan, namun juga didukung oleh lintas sektor.